Favicon maker- Create a favicon from any image Sudah Siapkah Kita Untuk City Survival? | indonezilla

Sabtu, 04 Juni 2011

Sudah Siapkah Kita Untuk City Survival?

Sabtu, 04 Juni 2011


Fakta bahwa orang Indonesia hidup dalam radius patahan tektonik yang mulai bergolak, mengharuskan kita untuk segera merubah mind-set, paling tidak saat ini level resiko bencana telah menjangkau area anomali yang selama ini dianggap "aman".  
Aktivitas Survival


Dalam situasi bencana, hampir dapat dipastikan semua orang akan tergantung pada pemerintah, mitos bahwa pemerintah akan melakukan respon penyelamatan yang efektif, adalah kekeliruan yang hanya akan memperkeruh situasi, bahkan untuk negara dengan sistem paling siaga sekalipun.

Bukan untuk menakuti atau berdebat soal takdir, program survival merupakan keterampilan tanggap darurat yang harus dipelajari setiap orang yang hidup didaerah potensi bencana atau konflik, tujuannya mencegah seseorang masuk dalam status pengungsi. Survivalis kota seringkali meremehkan manajemen penyimpanan makanan sampai mereka menyadari telah terlambat melakukannya, dan korban mulai berjatuhan

Prinsip vital dalam survival adalah hukum termodinamika, artinya selama situasi darurat, kita tidak boleh menggunakan energi lebih banyak dari yang kita konsumsi, gagal menerapkan prinsip ini, berarti tragedi

Masyarakat kota memiliki sumber makanan melimpah,  tetapi itu bukan dari proses berburu atau bercocok tanam. Keterampilan berburu dan menjerat bagaimanapun tetap dibutuhkan dalam adaptasi di lingkungan kota. Sumberdaya makanan bisa tersedia, tapi sangat jauh berbeda dengan mereka yang hidup di pedesaan, misalnya ditengah kota kita hanya bisa menemukan ikan, merpati atau bahkan tikus.

Bagaimana dengan energi? Dalam situasi darurat, energi akan sangat langka, jadi sumber seperti baterai/aki portabel harus diprioritaskan untuk peralatan telekomunikasi atau pemancar radio.

Sangat dianjurkan untuk memiliki kit survival portabel seperti kotak obat-obatan, perkakas, kit berburu, pelampung, pakaian hangat dan tenda. Yang terakhir adalah kerjasama antar survivalis yang tanggap dan terkoordinir.

Setidaknya pemahaman tentang prinsip ini akan meminimalisir dampak bencana, bukan mencegahnya, tapi memberikan peluang untuk bertahan hidup selama mungkin hingga bantuan yang diharapkan datang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Select a text on the page and get translation from Google Translate!

Download Free Translator