Pada pukul 08.00 pagi, gubernur jenderal Indonezilla terbangun seperti setiap bloger lain karena mendengar terompet asrama infanteri korem 042 Garuda Putih negara tetangga. Saya mandi dengan cepat dan minum sedikit sari buah sebelum sarapan lalu melempar pandangan lewat jendela, kearah lapangan upacara tentara dikejauhan.
Situasi sejauh ini masih aman, karena para kolonel indonezilla sudah menyiagakan sistem pertahanan yang ampuh, kalau bloger negara tetangga datang menyerang. Bila saya memerintahkan, tank-tank akan muncul dari silo-silo bawah tanah yang terdapat dibelakang kandang sapi. Tapi tank-tank ini tidak akan melakukan serangan frontal seperti perkiraan bloger indonesia itu, melainkan akan membuat gerak menyamping masuk ke kebun kacang. Disana semak-semak akan membuka, begitu saya menekan sebuah tombol. Maka akan tampaklah landasan sementara dari baja. Sayap akan mencuat dari tank-tank raksasa tadi dan menjadikannya pesawat pembom kecil yang memasuki landasan untuk kemudian mengudara dengan anggun dan gemuruh bising memasuki angkasa.
indonezilla memang tidak pernah menjadi bloger yang menonjol, walaupun dia memang kalah cepat dan kalah kuat dari bloger lain. Dia hanya sedikit memiliki naluri bertahan binatang yang diburu-buru, naluri mengintip kesempatan yang terpaksa dikembangkan untuk tetap hidup. Tapi bloger lain boleh bertaruh habis-habisan sampai ke rupiah terakhir bahwa indonezilla tidak akan menyerah walaupun tertangkap. Tentu saja dia juga merasa takut. Hanya orang sinting tidak akan merasa takut, dan korps pasukan komando indonezilla tidak pernah menerima orang sinting. Yah, mungkin inilah nasib bloger urban pinggiran, atau nasib pahlawan diseluruh dunia? saya tidak mau bertengkar mengenai hal itu. Tapi setidak-tidaknya jangan sampai terjadi pada bloger seperti anda, walaupun untuk sementara.
0 komentar:
Posting Komentar