Menurut saya, DR. MARC.W. SPIEGELMAN PhD dari Columbia University New York, barangkali satu-satunya ilmuwan nyentrik yang berani membuat mukadimah penelitian geologi paling konyol. Perlu diketahui, beliau adalah asli doktor geologi brilian lulusan Harvard (B.A) dan Cambridge University (PhD).
Diketahui naskah itu otentik, dan dikirimkan dalam konferensi tahunan geologi (AGU) 1991, dengan register 1991 EOS Trans. AGU Vol 72, No 27-53, p456 seperti tertera dibawah ini:
Diketahui naskah itu otentik, dan dikirimkan dalam konferensi tahunan geologi (AGU) 1991, dengan register 1991 EOS Trans. AGU Vol 72, No 27-53, p456 seperti tertera dibawah ini:
KLIK UNTUK PERBESAR |
Lebih kurang dalam naskah itu jika diartikan: "Pemetaan resolusi tinggi terakhir dari topografi bawah laut dengan jelas menunjukkan ada sebuah lubang didasar laut. Mengulangi, ada sebuah lubang didasar laut. Ada sebuah lubang - sebuah lubang didasar laut - sebuah lubang didasar laut. Selain itu, analsis yang lebih cermat menunjukkan ada banyak skala dalam data bathymetric. Misalnya, ada sebuah kayu balok didalam lubang didasar laut. Ada sebuah benjolan di kayu balok didalam lubang didasar laut. Disana ada seekor kodok diatas benjolan di kayu balok didalam lubang didasar laut. Dan disana ada seekor kutu diatas kodok diatas benjolan di kayu balok didalam lubang didasar laut. Seekor kutu - seekor kodok - sebuah lubang didasar laut. Gambar 1 menunjukkan 5 titik magnitude....."
Malah didalam Curriculum Vitae resminya (lihat DISINI), Spiegelman pun mencantumkan naskah diatas sebagai "mukadimah lelucon" (lihat file .pdf halaman 12) Diduga dia membuat lelucon itu karena sebagian kita menganggap penelitian sebagai hal yang terlalu serius, atau mungkin itu hanya ekspresi humor sang doktor.
Malah didalam Curriculum Vitae resminya (lihat DISINI), Spiegelman pun mencantumkan naskah diatas sebagai "mukadimah lelucon" (lihat file .pdf halaman 12) Diduga dia membuat lelucon itu karena sebagian kita menganggap penelitian sebagai hal yang terlalu serius, atau mungkin itu hanya ekspresi humor sang doktor.
0 komentar:
Posting Komentar