Ditengah duka cita mendalam atas kematian Erianto Anas, sebuah fenomena diluar kelaziman terjadi dirumah duka, satu skuadron burung pemakan bangkai dari rawa-rawa Taman Nasional Zambesi di Afrika terlihat melintas diatas atap-atap seng rumah penduduk. Pakar Zoologi dunia telah melihat anomali ini sejak seminggu yang lalu, "Mereka terbang dalam formasi raksasa dilangit terusan suez, sejumlah wartawan di palestina malah berspekulasi bahwa akan terjadi huru-hara besar di Gaza, tapi ternyata mereka keliru, burung-burung itu tampaknya punya urusan yang lebih penting" Ungkap Raymond Graffe pakar burung dunia.
Sementara dari pangkalan NATO di Athena mendeteksi kehadiran burung ini dilayar radar "kami pikir ada sesuatu didaratan Cina yang memancarkan frekuensi tertentu hingga mereka melakukan perjalanan sejauh ini, tapi ternyata meleset, dan kami memutuskan untuk merahasiakan fenomena ini" tutur Kolonel Kyle Steven komandan NATO Assault Wing Athena.
Tak ada satu sumberpun yang bisa menjelaskan secara ilmiah, apa motif burung bangkai ini melakukan ekspedisi balistik antar benua, dengan target muncul pada prosesi pemakaman urban yang tidak jelas kalibernya. Sejumlah informan BIN mengesampingkan anggapan masyarakat yang hampir secara mistis percaya bahwa burung itu mampu meramalkan ajal Erianto Anas. "Sebuah hipotesa irasional, kami tetap harus melakukan prosedur otopsi terhadap jenazah, kami menduga ada satu rantai DNA yang identik didalam burung Erianto Anas" cetus Indonezilla, kepala kebun binatang blogernas forum sambil mengetik postingan ini.
3 komentar:
Hahaha...
Imajinatif tapi apik!
Saya suka kalimat penutupnya.
trims atas apresiasinya gan, yang penting posting, hahaaa...
erianto anas mati ternyata muncul erianto anas yang lain seperti yang komen dipaling atas itu !!
Posting Komentar